REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MC Ricklefs, seorang ahli sejarah Indonesia asal Australia menghadirkan buku yang terakhir dari trilogi tentang proses Islamisasi Jawa. Buku tersebut berjudul Mengislamkan Jawa: Sejarah Islamisasi di Jawa dan Penentangnya dari 1930 sampai Sekarang.
Buku ini mencatat dan merekam dialektika sejarah dan bagaimana kontestasi Islamisasi di Jawa sejak 1930-an sampai perkembangan saat ini. Selain sejarah, buku yang terbagi dalam 14 bab ini juga menyuguhkan tentang perubahan sosial, politik, hubungan Islam dengan politik dan negara, konflik dan toleransi beragama.
"Tema ini sangat penting karena ada semacam kekhasan dari orang Jawa dengan pengaruh Islam yang kuat. Selain itu suku Jawa merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di dunia Muslim sehingga memainkan peran penting dalam berbagai dinamika Indonesia," kata Rifleks di Jakarta, Senin (25/11).
Ia menyatakan, Islam di Jawa dan di Indonesia tidak monolog dan satu warna. Apalagi setelah rezim Soeharto runtuh dan era reformasi datang. Kelompok-kelompok agama yang selama ini tiarap bangkit dengan seketika. Panggilan ke arah Islam semakin bervariasi dan menguat.
"Kebangkitan Islam di Jawa atau lebih tepatnya keberhasilan Islamisasi di Jawa bukan khas Jawa saja. Melainkan juga bersamaan dengan fenomena kebangkitan agama-agama lain di berbagai belahan dunia yang lain," katanya.
Pada edisi sebelumnya, ia menerbitkan Mystic Synthesis in Java: A History of Islamisation from the Fourteenth to the Early Nineteenth Centuries pada 2006. Serta Polarising Javanese Society: Islamic and Other Visions c 1830-1930 pada 2007.