REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan pemeriksaan terhadap Wakil Presiden Boediono sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik pada Sabtu (23/11) lalu.

Namun KPK tetap bungkam dan menjanjikan akan membuka hasil pemeriksaan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini pada Senin (25/11) nanti. "KPK akan menjelaskannya segera," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto dalam pesan singkat kepada Republika, Ahad (24/11).

Sementara itu, juru bicara KPK, Johan Budi SP menjelaskan ia juga tidak dapat menjelaskan mengenai pemeriksaan terhadap Boediono. Menurutnya hal itu akan dijelaskan pimpinan KPK dalam jumpa pers pada Senin (25/11) siang nanti.

Dalam jumpa pers tersebut, lanjutnya, pimpinan akan menjelaskan kenapa pemeriksaan terhadap Boediono dilakukan di Istana Wakil Presiden, tidak dilakukan di gedung KPK. Pimpinan juga kemungkinan akan menjelaskan mengenai urgensi pemeriksaan tersebut dalam penyidikan kasus Bank Century.

Ia menjelaskan pemeriksaan terhadap Boediono untuk tersangka dalam kasus Bank Century yang juga mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia IV Bidang Pengelolaan Moneter, Budi Mulya. Pemeriksaan Boediono akan melengkapi berkas perkara Budi Mulya yang telah dilakukan penahanan di Rutan KPK sejak 15 November 2013 lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika