REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPD I Partai Golkar khawatir agenda suksesi yang mulai dimunculkan akan melemahkan pencapresan Aburizal Bakrie (Ical). Karenanya, mereka meminta elite partai untuk menghentikan pembahasan pergantian ketua umum sebelum pemilu presiden selesai.
"Pergerakan komunikasi politik terkait suksesi kepemimpinan Golkar pasca-Aburizal Bakrie kami khawatirkan bisa mengganggu pileg dan pilres, dan bisa melemahkan pencapresan serta konsolidasi partai. Kami harapkan elite menghentikan agenda suksesi," kata Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara, Ridwan Bae mewakili yang lainnya di Jakarta, Sabtu (23/11).
Selain mengkritik isu suksesi yang terus dihembuskan elite, lanjutnya, semua DPD I juga meminta peran Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) dioptimalkan untuk pemenangan pileg dan pilpres. DPD I, pun siap mengoptimalkan dukungan kepada Ical.
Salah satunya dengan meminta kepada Ical untuk menunda realisasi janji dan komitmen pembangunan kantor DPD I dan DPD II. Alokasi dana untuk pembangunan kantor tersebut difokuskan untuk pembiayaan pileg dan pilpres. "Bahwa pembangunan sekretariat tidak susah bila ARB (Ical) menjadi presiden," kata dia.
DPD I juga mendesak semua roda organisasi kembali digerakkan, mulai dari tingkatan terbawah. Termasuk pendanaan dalam persiapan pileg di setiap tingkatan. "Tidak terkecuali pendanaan yang proporsional di semua tingkatan dan tidak hanya menjadi berita," ujar Ridwan.