Kamis 21 Nov 2013 23:18 WIB

Dana Habis, Penggalian Candi Bedingin Dihentikan

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Lokasi penggalian situs Bedingin
Foto: Nur Aini
Lokasi penggalian situs Bedingin

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penggalian situs yang diduga candi di Dusun Bedingin, Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Sleman dihentikan, Kamis (21/11). Balai Pelestarian Cagar Budaya (BCB) DI Yogyakarta mengaku kehabisan dana dan berencana melanjutkan proses eskavasi tahun depan. 

Ketua Kelompok Kerja Perlindungan BPCB Yogyakarta, Muhammad Taufik mengaku belum ada tambahan penemuan setelah hampir 10 hari melakukan program penyelamatan atau eskavasi. Anggaran untuk melanjutkan eskavasi juga sudah habis untuk tahun ini. 

"Kami hentikan sementara, tahun depan kami lanjutkan," ujarnya kepada wartawan, Kamis (21/11). 

Sejumlah benda komponen candi sebelumnya ditemukan BPCB di situs Bedingin. Tim BPCB menemukan 19 bongkahan batu. Komponen candi yang ditemukan antara lain antefik, sisi genta, dan makara. Bahkan, sebuah periuk berisi lempengan emas dan perak juga ditemukan di dalam situs tersebut. 

Dari hasil penggalian tersebut, tim BPCB belum dapat menyimpulkan hasil temuannya. Meski pun, bongkahan batu yang ditemukan ditengarai merupakan bagian dari candi. "Kami sudah analisis di lapangan, ternyata tidak bisa disimpulkan temuan itu apa," ujar Taufik. 

Penggalian telah dilakukan hingga sedalam tiga meter. Tim BPCB akan menutup sementara tanah yang telah digali tersebut. "Temuan itu akan ditutup dengan paranet kemudian ditutup tanah lagi. Itu prosedur," ungkapnya. 

Lantaran situs berada di pemukiman warga, tim BPCB selama ini memberikan uang sewa kepada pemilik tanah. Namun, tanah tersebut bisa diambilalih oleh BPCB. "Kalau memang tahun depan temuannya signifikan dan monumental, kami bicarakan dengan pemilik rumah. Kami akan beli rumah itu," ujar Taufik. 

Taufik belum dapat memastikan kapan eskavasi kembali dilakukan. Menurutnya, eskavasi tergantung dana yang turun tahun depan. "Tiap tahun ada anggaran untuk eskavasi penyelematan, tapi untuk tahun ini sudah habis," ungkapnya. 

Penemuan candi bermula dari seorang tukang bangunan yang akan membangun tangki kotoran (septic tank) di sebuah rumah di Bedingin pada 20 Oktober lalu. Tim BPCD melakukan eskavasi setelah mendapat laporan dari warga yang melihat batu hasil galian. Dari eskavasi yang dimulai pada 11 November, Taufik mengatakan situs tersebut memiliki indikasi sebuah candi. 

Candi banyak ditemukan di wilayah Sleman. Dalam sejarahnya, Dinasti Sailendra Sanjaya banyak membangun candi pada Abad VIII-XI. Taufik mengatakan candi dari kerajaan Sailendra merupakan candi Budha. Sementara, candi dari kerajaan Sanjaya merupakan candi Hindu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement