REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa potensi erupsi Gunung Sinabung, Sumatra Utara (Sumut), masih sangat tinggi dan status gunung masih siaga di level 3.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan sejak September 2013 hingga saat ini sudah terjadi 75 erupsi di Gunung Sinabung. “Potensi erupsi masih sangat tinggi yang ditandi dengan munculnya lava pijar, awan panas, dan erupsi freatik-eksplosif,” katanya kepada Republika melalui BlackBerry Messanger, Kamis (21/11) malam.
Dia menambahkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan deformasi badan gunung mengembang sekitar 2 mm per hari sehingga masih banyak energi yang tersimpan di tubuh gunung menjelang erupsi. Tidak hanya itu, seismisitas gunung masih sangat tinggi dan kini status Gunung Sinabung yaitu siaga di level 3.
Seiring dengan tingginya potensi erupsi Gunung Sinabung, jumlah pengungsi erupsi gunung tersebut terus bertambah. “Saat ini terdapat 6.226 jiwa (1.999 KK) pengungsi yang berasal dari delapan desa dan dua dusun,” ujarnya.
Pengungsi tersebar di 16 pos penampungan. Delapan desa asal pengungsi adalah Desa Suka Meriah, Gurukinayan, Berastepu, Gamber, Bekerah, Simacem, Sigarang-garang, dan Mardinding. Sedangkan 2 dusun yaitu Dusun Sibintun dan Lau Kawar. Pada siang hari sebagian pengungsi kembali ke rumahnya atau mengolah lahan pertaniannya. Namun pada sore hari kembali ke pengungsian.
Pihaknya belum dapat memastikan sampai kapan pengungsi tetap di pos penampungan karena aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi dan erupsi tidak dapat diprediksi. “Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan,” ucapnya.