Rabu 20 Nov 2013 15:58 WIB

RSUD Purwakarta Keluarkan 'SMS Center'

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Djibril Muhammad
RSUD Bayu Asih, Purwakarta
Foto: facebook.com
RSUD Bayu Asih, Purwakarta

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- RSUD Bayu Asih Purwakarta, keluarkan layanan SMS Center. Layanan itu, guna menginventarisasi keluhan pasien atau warga terkait pelayanan di rumah sakit plat merah tersebut. Sebab, banyak warga yang mengeluhkan soal layanan rumah sakit ini.

Dirut RSUD Bayu Asih Agung Darwis, mengatakan, pihaknya menyarankan kepada pasien yang mengeluh atau merasa kecewa atas pelayanan rumah sakit agar mengirimkan aduan melalui SMS Center.

Nomor untuk layanan aduan tersebut, 085624300501. "Cara ini, akan memudahkan kami untuk meningkatkan kinerja," ujar Agung, Rabu (20/11).

Agung mengaku, cara seperti itu sangat efektif. Sebab, pihaknya akan mengetahui yang menjadi permasalahan si pasien selama dirawat ataupun yang berobat jalan.

SMS Center ini, akan langsung diterima Dirut Bayu Asih. Sehingga, Agung sebagai Dirut RSUD akan langsung turun tangan, bila ada persoalan pasien di lapangan. Dengan pesan aduan tersebut, pimpinan RSUD bisa segera memberikan solusi atas permasalahan pasien.

Agung menjelaskan, dikeluarkannya SMS Center ini, sebab selama ini banyak pasien yang mengeluhkan soal layanan di RSUD. Terutama, pasien yang ada di kelas tiga. Adapun keluhan mereka, di antaranya seputar banyaknya biaya yang harus mereka keluarkan saat menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut.

"Masalah yang paling sering dikeluhkan, soal pembelian obat di luar, yang harganya cukup membebani mereka," ujar Agung.

Padahal, dalam program kesehatan yang digulirkan Pemkab Purwakarta, setiap warga miskin atau pasien kelas tiga di RSUD Bayu Asih, semua bebannya sudah ditanggung pemerintah. Jadi, mereka tak perlu lagi mengeluarkan biaya.

 

Terkait dengan kebijakan Pemkab mengenai program berobat gratis yang digulirkan sekarang, Agung mengaku, tidak ada masalah. Selama ini pihak rumah sakit sudah berupaya maksimal dalam menjalankannya.

Hanya saja kata dia, jika ada permasalahan itu, lebih disebabkan miss communication. Sebab, ada hal yang kurang dipahami masyakat, dan harus diberikan pemahaman.

Seperti permasalahan membeli obat yang banyak dikeluhkan itu, karena si pasien memang harus diberikan obat dengan jenis dan spesifikasi tertentu. Biasanya, obat seperti itu tidak tersedia di RSUD. Jadi, keluarga pasien harus membelinya ke apotik yang ada di luar.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengaku, sudah lama pihaknya mengeluarkan SMS Center. Aduan yang paling tinggi, yaitu mengenai buruknya layanan di RSUD Bayu Asih.

Oleh sebab itu, rumah sakit tersebut kini terus diawasi. Bila pejabat di rumah sakit itu, tak mau memerbaiki ke keliruannya, maka akan dikenakan sanski. "Sanksinya berupa pemindahan," ujar Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement