Rabu 20 Nov 2013 13:53 WIB

KPI: Acara Komedi Live, Rentan Pornografi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Heri Ruslan
Komisi Penyiaran Indonesia
Komisi Penyiaran Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -  Program acara tayangan komedi dan lawakan di televisi yang ditayangkan secara live kembali menjadi sorotan pihak Komisi Penyiaran Indonesia.

Menurut Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Azimah Soebagijo pengawasan program acara televisi yang memvisualisasikan pornografi sekarang semakin ketat.

Namun ini tidak menutup kemungkinan beberapa program lain yang masih bisa lolos. "Yang masih rentan saat ini acara komedi dan lawakan yang ditayangkan secara live," ujar Azimah kepada Republika, Rabu (20/11). Penanggung Jawab Tim Kajian dan Pornografi KPI ini mengaku telah berkali-kali memberikan peringatan tayangan lawakan live yang sering memunculkan aksi vulgarnya.

Beberapa program stasiun televisi bahkan sudah diberikan sanksi peringatan keras karena seringkali lepas melakukan quality control terhadap tayangan live tersebut. Ia memberikan beberapa catatan pada tiga tayangan seperti Pesbukers, Campur-Campur dan Yuk Keep Smile.  Ia mengungkapkan kesulitan pengawas tayangan live ini karena tidak ada tunda tayangan. Sehingga konten kesusilaan ini seringkali lolos.

KPI pada awal November lalu sudah memanggil dua stasiun televisi yang menayangkan program ini. "Sudah kita peringatkan." Selain catatan dari konten pornografi tayangan lawakan live ini juga seringkali memunculkan perkataan yang melampaui batas, melecehkan hingga aksi kekerasan. "Beberapa masukan dari masyarakat bahkan tayangan-tayangan ini,  hampir tidak berisi nilai positif dan tidak sehat bagi anak-anak," ujarnya.

Terkait pornografi, Azimah mengungkapkan, KPI tidak bisa sendiri mencegah visualisasi vulgar ini. Karena itu dibutuhkan peran serta masyarakat. Ia juga mengingatkan rentannya pemberitaan kasus video pornografi mejadi ajang promosi video porno di tengah masyarakat.

Sebab, seringkali televisi salah memberitakan visualisasi kasus video pornografi. "Yang ditampilkan bukan pencegahannya. Tapi promosi ke masyarakat dapat mencari video lewat internet."

Karena itu, KPI berterimakasih dengan dibentuknya Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Pornografi (GTP3) oleh pemerintah dan instansi terkait.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement