Rabu 20 Nov 2013 09:34 WIB

Rabu Pagi Ini Gunung Sinabung Erupsi Tiga Kali

Rep: Fenny Melisa/ Red: Citra Listya Rini
Gunung Sinabung meletus
Foto: Antara
Gunung Sinabung meletus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca erupsi besar Gunung Sinabung berdurasi 8,5 menit/515 detik yang terjadi pada Selasa (19/11) pukul 21.56 WIB dan disertai tinggi kolom erupsi 10.000 m, awan panas 500 m, dan lontaran lava pijar, Gunung Sinabung masih terus erupsi.

Pada hari ini Rabu (20/11) Gunung Sinabung telah terjadi erupsi 3 kali. Erupsi pertama pada pukul 02.40 WIB. Tinggi abu vulkanik 2.000 m, arah angin barat daya. 

Erupsi kedua pukul 04.05 WIB, dengan tinggi abu vulaknik 1.000 m, ke arah angin barat daya. Sedangkan erupsi ketiga pada pukul 06.19 WIB, dengan tinggi abu vulkanik 2.500 m, dan arah angin timur laut. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan potensi erupsi susulan masih tinggi. Dengan keluarnya lava pijar dalam empat hari terakhir, maka letusannya akan makin membahayakan. 

"Kamo belum banyak paham watak kegunungapian Gunung Sinabung setelah gunung tersebut mati selama 400 tahun. Tapi, karakteristik letusannya mirip dengan Gunung Merapi," kata Sutopo. 

Menurut Sutopo, data erupsi Gunung Sinabung baru ada sejak Oktober 2010 hingga sekarang sehingga bagaimana potensi magmatik gunung tersebut belum dapat dikenali dengan baik dan detil.

Sutopo mengatakan PVMBG Badan Geologi masih menetapkan status Siaga (level 3) dan radius 3 km kosong dari aktivitas masyarakat. Tujuh desa yaitu Desa Mardinding, Gurukinayan, Sukameriah, Berastepu, Gamber, Bekerah, Simacem dan 2 dusun (Dusun Sibintun dan Lau Kawar) direkomendasikan mengungsi. 

"Namun, kenyataannya di luar desa itu seperti Desa Temberun, Kotatonggal, Sigarang garang, Sukanalu, Kutatengah juga sebagian ikut mengungsi karena masyarakat takut dengan selalu terjadi hujan abu dan pasir," jelasnya.

Sutopo menambahkan jumlah pengungsi tetap 6.211 jiwa (1,990 KK) yang tersebar di 16 titik pengungsian dan belum ada korban. Masyarakat diimbau selalu siaga karena ada 2 ancaman yaitu material erupsi dan banjir lahar dingin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement