Selasa 19 Nov 2013 15:22 WIB

Penggalian Candi Bedingin Diperdalam

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Lokasi penggalian situs Bedingin
Foto: Nur Aini
Lokasi penggalian situs Bedingin

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DI Yogyakarta menggali lebih dalam situs yang diduga candi di Dusun Bedingin, Desa Sumberadi, Mlati, Sleman. Akan tetapi, belum ditemukan barang-barang yang menambah keterangan tentang situs tersebut.

"Kami sudah menggali sampai tiga meter," ujar Pokja Perlindungan BPCB, Muhammad Taufik, kepada Republika, Selasa (19/11).

Sejumlah benda komponen candi sebelumnya telah ditemukan di situs Bedingin. Tim BPCB menemukan 19 bongkahan batu. Komponen candi yang ditemukan antara lain antefik, sisi genta, dan makara. Bahkan, sebuah periuk berisi lempengan emas dan perak ditemukan di dalam situs tersebut.

Penemuan candi bermula dari seorang tukang bangunan yang akan membangun tangki kotoran (septic tank) di sebuah rumah di Bedingin pada 20 Oktober lalu. Tim BPCD melakukan eskavasi setelah mendapat laporan dari warga yang melihat batu hasil galian. Dari eskavasi yang dimulai pada 11 November, Taufik mengatakan, situs tersebut memiliki indikasi sebuah candi.

Situs Bedingin dinilai merupakan temuan situs candi baru. Hal ini karena Situs Bedingin tidak ada dalam catatan perjalanan Raffles yang mendaftar candi di Jawa. Candi diakui Taufik banyak ditemukan di wilayah Sleman. Dalam sejarahnya, Dinasti Sailendra Sanjaya banyak membangun candi pada Abad VIII-XI. Candi dari kerajaan Sailendra merupakan candi Buddha. Sementara, candi dari kerajaan Sanjaya merupakan candi Hindu.

Hingga sepekan eskavasi, tim BPCB belum menemukan petunjuk terkait candi. Taufik mengaku belum dapat memastikan apakah candi tersebut berasal dari Hindu atau Buddha. Candi Hindu biasanya berciri memiliki arca dan yoni atau lingga. Sementara, candi Buddha memiliki ciri khas stupa.

Candi banyak ditemukan di wilayah Sleman. Dalam sejarahnya, Dinasti Sailendra Sanjaya banyak membangun candi pada Abad VIII-XI. Taufik mengatakan, candi dari kerajaan Sailendra merupakan candi Buddha. Sementara, candi dari kerajaan Sanjaya merupakan candi Hindu.

Penggalian akan dilanjutkan hingga Jumat (22/11) mendatang. Tim BPCD meyakini benda yang mereka temukan merupakan bagian atap candi. Sehingga, bagian lain candi diyakini masih terkubur di dalam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement