Selasa 19 Nov 2013 08:21 WIB

Kisah Misteri Penyelam Bangkai Kapal Nazi Jerman

Rep: Stevy Maradona/ Red: Karta Raharja Ucu
Temuan-Temuan dari Bangkai Kapal Selam U-Boat. Tim Peneliti Pusat Arkeologi Nasional berhasil menemukan bangkai kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman. Bangkai kapal selam yang berasal dari Perang Dunia II ini terletak di sekitar kawasan perairan Kepulauan K
Foto: Pusat Arkeologi Nasional
Temuan-Temuan dari Bangkai Kapal Selam U-Boat. Tim Peneliti Pusat Arkeologi Nasional berhasil menemukan bangkai kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman. Bangkai kapal selam yang berasal dari Perang Dunia II ini terletak di sekitar kawasan perairan Kepulauan K

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada tiga tim selam yang bergantian meneliti ke dalam kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman di kawasan Karimun Jawa, Indonesia. Penerjunan tiga tim itu karena masing-masing penyelam, untuk alasan keamanan dan kesehatan, hanya boleh sekitar 30 menit di dalam laut. Penyelam bersangkutan baru boleh masuk meneliti lagi setelah tiga jam.

Penemuan bangkai kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman di kawasan Karimun Jawa cukup mengejutkan publik. Apalagi di dalam bangkai kapal selam itu masih terdapat artefak penting dan kerangka yang diduga kru kapal itu.

Kapal selam Jerman tersebut tenggelam karena kena torpedo dari armada sekutu yang sudah menunggu mereka di Laut Jawa. Shinatria Adhityatama adalah satu arkeolog muda yang beruntung mendapat kesempatan menyelam masuk ke dalam bangkai kapal tersebut.

Kepada ROL, Shinat mengatakan, arus bawah laut relatif tenang. Sementara di permukaan ombak cukup tinggi. Shinat harus berjuang menembus pekatnya gelap di dasar laut. Ia bisa melihat plankton dan penghuni dasar laut lainnya berkeliaran di sekitar senter. Kondisi penglihatan pun tidak 100 persen jelas.

Tim penyelam menyusuri ruang demi ruang di dalam kapal. Sebelumnya mereka turun dari permukaan laut menggunakan bantuan tali yang diikatkan di kapal utama dan bangkai kapal selam.

Shinat mengatakan sedikitnya ada empat ruang di dalam bangkai kapal itu. Ruang tersebut adalah ruang torpedo, ruang kru kapal, ruang radio, dan ruang kontrol. Keadaan di seluruh ruang porak poranda. Benda-benda sudah tertutup lumpur dan endapan lainnya berwarna cokelat.

Bekas torpedo yang menenggelamkan kapal berada di ruang kontrol. Di ruang ini juga terlihat bekas terbakar. Antara ruang torpedo, ruang kru, dan ruang radio dihubungkan pintu lubang berdiameter sekitar satu meter.

Temuan yang paling mengejutkan berasal dari ruang kru. Di ruang ini, kata Shinat, ia melihat bekas-bekas gantungan tempat tidur para pelaut, serta kerangka dan tengkorak.

"Sempat kaget juga, ketika saya ingin mengambil satu artefak, artefak itu tersangkut sesuatu. Saya paksa sedikit, ternyata artefaknya menempel pada tulang tangan," kata Shinat sambil tertawa.

Tim peneliti mengambil sejumlah sampel artefak dari bangkai kapal selam Jerman itu. Artefak itu seperti piring makan dan piring kecil, cangkir, kacamata, teropong, sol sepatu, aki, alat selam. Saat ini artefak sedang diteliti lebih lanjut di laboratorium Pusat Arkeologi Nasional, Pejaten, Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement