Senin 18 Nov 2013 21:17 WIB

Benarkah 'Provider' Terlibat Penyadapan Presiden?

Rep: Andi Ikhbal/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyadapan yang dilakukan oleh pihak intelijen Australia terkuak di beberapa media internasional.

Salah satu media yang mempublikasikan 'bocoran' dari Edward Snowden tersebut, The Guardian pun melansir sepuluh nama pejabat berikut merek telepon seluler yang berhasil disadap oleh Australia. 

Merek-merek seperti Nokia E90-1 (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Sri Mulyani, Hatta Radjasa), Blackberry Bold 9000 (Dino Pati Djalal, Boediono), hingga Samsung SGH Z370 (Jusuf Kalla) diketahui merupakan merek telepon seluler yang beredar di pasaran. Merek tersebut pun umumnya menggunakan simcard yang digunakan oleh provider baik lokal atau internasional. 

Apakah provider terlibat dalam aksi penyadapan yang diduga terjadi pada 2009 tersebut? Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto mengungkapkan, belum ada dugaan hingga kesana. 

"Namun Kemkominfo akan melibatkan pihak corporate bila penyadapan terhadap petinggi negara, termasuk Presiden SBY dilakukan oleh oknum penyedia jaringan layanan komunikasi,"ujarnya saat dihubungi RoL, Senin (18/11).

Dia pun mengimbau, semua pejabat dan instansi pemerintahan harus mulai sadar tentang bahaya penyadapan. Gatot menjelaskan, sekalipun ancaman kejahatan di dunia siber sudah sangat nyata, tetapi tanggapan, reaksi dan kesadaran atas ancaman tersebut memang beragam.

"Sebab, ada perbedaan tingkat penguasaan, pemanfaatan dan ketergantungan teknologi,"jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement