Senin 18 Nov 2013 19:48 WIB

Ketua Bawaslu Didesak Ungkap Kasus Suap Mobil Mewah

Ketua Badan Pengawasi Pemilu (Bawaslu) Nur Hidayat Sardini
Ketua Badan Pengawasi Pemilu (Bawaslu) Nur Hidayat Sardini

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mendorong Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad untuk segera mengungkap nama ketua umum partai politik yang berupaya menyuapnya dengan memberikan sebuah mobil mewah.

"Pernyataan Ketua Bawaslu tentang upaya suap terhadap dirinya sudah menjadi konsumsi publik. Jangan sampai pernyataan itu menimbulkan perdebatan dan salah tafsir di masyarakat," kata Saleh Partaonan Daulay dihubungi di Jakarta, Senin.

Saleh mengatakan keberanian Muhammad untuk mengungkap upaya suap tersebut akan berimbas positif karena masyarakat akan menilai Bawaslu sebagai institusi yang bersih dan netral.

"Pengungkapan itu juga akan menghindari terjadinya saling curiga di antara para petinggi partai politik. Masyarakat juga dapat menilai para elit partai politik," tuturnya.

Saleh mengatakan upaya pemberian gratifikasi berupa mobil mewah itu tentu dilandasi niat yang tidak baik. Bisa saja, ada ketua partai yang ingin melakukan kecurangan dalam Pemilu 2014.

Karena itu, upaya suap itu perlu diungkap agar menjadi evaluasi bagi semua pihak untuk meningkatkan kualitas pemilu dan demokrasi di masa mendatang.

"Tidak mungkin seseorang memberikan sesuatu kepada Ketua Bawaslu tanpa ada tujuan tertentu. Pasti ada kepentingan besar di balik upaya gratifikasi itu," katanya.

Apabila Ketua Bawaslu tidak mengungkap siapa yang berupaya menyuap dirinya, Saleh berpendapat justru hal itu akan mendatangkan pandangan negatif masyarakat karena menilai isu tersebut hanya sekadar sensasi belaka.

"Sangat disayangkan kalau sampai ada yang berpikir isu upaya suap kepada Ketua Bawaslu itu hanya semata-mata untuk mencari sensasi," ujarnya.

Namun, Saleh juga sangat menyayangkan seandainya benar-benar ada ketua umum partai politik yang berupaya menyuap Ketua Bawaslu.

Sebab, di tengah upaya serius Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap berbagai kasus korupsi, malah ada ketua partai politik yang berupaya memberikan gratifikasi.

"Namun, bagaimana pun itu harus diungkap. Apabila berani mengungkap, Ketua Bawaslu akan mendapatkan apresiasi karena secara proaktif juga ikut memberantas korupsi," pungkasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement