REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara kembali mengeluarkan erupsi pada Senin pagi, pukul 07.04 WIB dengan ketinggian sekitar 8.000 meter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan erupsi itu diikuti suara gemuruh yang terdengar hingga Berastagi dan Kabanjahe.
Dari laporan yang didapatkan, letusan tersebut berlangsung 32 menit dengan mengeluarkan abu berwarna hitam yang mencapai ketinggian maksimum 8.000 meter dari puncak gunung.
Pantauan dari petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi itu telah memunculkan gempa vulkanik (17 kali), gempa frekuensi rendah (dua kali), gempa tektonik jauh (satu kali), dan gempa erupsi (satu kali). Sedangkan lama tremor atau getaran gempa akibat erupsi Gunung Sinabung tersebut mencapai 1.935 detik.
Jatuhan abu dominan mengarah ke barat daya Desa Mardinding, Desa Tiganderket, dan Desa Payung yang berlokasi dekat Gunung Sinabung. Banyaknya abu yang keluar dalam erupsi tersebut menyebabkan endapan abu di sekitar Gunung Sinabung mencapai ketebalan 1,5-2,5 cm.
Tingginya aktivitas Gunung Sinabung tersebut menyebabkan jumlah pengungsi masih banyak yakni 6.155 jiwa atau 1.902 KK yang tersebar di 16 titik pengungsian.
Masyarakat terus diimbau untuk selalu waspada dari erupsi dan lahar dingin Gunung Sinabung. "Jika terjadi erupsi disertai dengan awan panas, hindari awan tersebut, jangan justru mendekat," pesan Sutopo.