REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pakar Partai Hanura Indro Tjahjono menilai pencapresan Wiranto-Hary Tanoe terlalu terburu-buru. Seharusnya Wiranto memilih cawapres yang dari segi kompetensinya bagus.
Wiranto, kata Indro, seharusnya tidak usah terlalu awal mengajukan cawapres. Apalagi, untuk alasan yang pragmatis, pemilihan cawapres harus banyak pertimbangan. Misalnya perkembangan politik. Sehingga, tidak serta-merta memilih orang terdekatnya, para pendukungnya atau orang yang memiliki kekuatan finansial.
Wiranto, ujar Indro, memiliki kelemahan dari aspek ekonomi. Berarti harus mencari tokoh yang kuat di bidang ekonomi. "Seharusnya Pak Wiranto didampingi oleh orang-orang yang memiliki kelebihan dari apa yang tidak dimilikinya sebagai pendukung," ujarnya, Senin (18/11).
Kalau bicara soal politik, terang Indro, seharusnya pencapresan itu terbuka untuk dievaluasi. Karena pasangan capres/cawapres bersifat politis dan memperjuangkan kepentingan Hanura secara keseluruhan.
Jadi, ujarnya, Hanura harus melakukan evaluasi karena Hary Tanoe tidak tepat sebagai cawapres. Sebab tidak memenuhi kriteria untuk mendampingi Wiranto.