REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Badan Penanggunangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Gatot Saptadi mengatakan, pihaknya mengevakuasi sebelas pendaki yang melakukan pendakian di Gunung Merapi pascameletus Senin (18/11).
Gatot menyebut kondisi mereka selamat dan sehat. Gatot menyebut, para pendaki hanya direkomendasikan sampai di Pasar Bubrah untuk mengantisipasi letusan Merapi susulan.
Meski sempat erupsi pada Senin pagi, Gatot berkata, status Gunung Merapi masih normal. Namun, masyarakat di sekitar gunung diminta tetap waspada.
Gatot menyatakan, posko BPBD DIY siap melayani warga yang membutuhkan bantuan selama 24 jam. Gatot mengatakan, warga di daerah Srunen depan Glagaharjo seharusnya sudah direlokasi. Namun warga di sana 'keukeuh' memilih bertahan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang secara spontan telah melakukan evakuasi mandiri. Sehingga secara aktif mereka telah melakukan evakuasi penyelamat," tuturnya dalam jumpa pers di Kantor BPBD DIY, Senin (19/11).
Sebelumnya diberitakan Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, kembali erupsi hingga mengeluarkan suara gemuruh dan asap tebal. Akibatnya wilayah Boyolali hingga Solo diselimuti hujan abu, Senin (18/11).
Peristiwa keluarnya asap tebal dari puncak Merapi tersebut menyebabkan terjadinya hujan abu di wilayah Cepogo, Musuk Boyolali. Sejumlah kendaraan roda empat yang melintas dari Boyolali ke Solo, juga terlihat terkena abu Merapi cukup tebal.