Sabtu 16 Nov 2013 22:28 WIB

JK Marah kepada Nurul Arifin

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Mansyur Faqih
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) marah kepada juru bicara Partai Golkar Nurul Arifin. Kemarahan JK tersebut, terkait pernyataan yang menyatakan JK telah menggunakan PMI dan DMI sebagai sarana untuk kampanye.

Sekretaris Kominfo PP DMI, Hery Sucipto, mengatakan, DMI dan PMI yang dipimpin JK akan melayangkan somasi terhadap Nurul. "JK telah berkomunikasi dengan pengacara senior Yusril Ihza Mahendra untuk mensomasi Nurul," ujar Hery dalam siaran persnya, Sabtu (16/11). 

Hery menjelaskan, banyak program DMI yang diprioritaskan langsung bermanfaat bagi masyarakat. Menurunya, dia kerap bersama JK berkeliling daerah terkait pelaksanaan program DMI. Dia mengatakan, di bawah pimpinan JK, DMI kini tengah melaksanakan program secara besar-besaran.

Dia menyontohkan, program pendirian 1.400 sekolah dini (PAUD) berbasis masjid bekerjasama dengan Kemendikbud. Ada juga program perbaikan tata suara masjid (sound system) yang tahun ini ditargetkan 3.000-5.000 masjid. Juga pendirian pos kesehatan berbasis masjid, dan mendirikan banks syariah berbasis masjid bekerjasama dengan ASBISINDO. 

"Semua itu tengah berlangsung. Ini membuktikan kerja keras untuk kemaslahatan masyarakat, agar masjid berdaya dan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan," papar Hery.

Menurut Hery, justru tak jarang JK tidak menyetujui program yang sifatnya hanya formalitas, pencitraan dan aspek manfaatnya sementara waktu. JK justru ingin program yang nyata dan dapat memakmurkan masjid serta jamaahnya. Itu sebabnya, di bawah kepemimpinan JK DMI memilih tagline 'Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid'.

Dalam berbagai aktifitas di pusat mau pun daerah, JK juga menginstruksikan gambar dirinya tidak dipajang di spanduk atau alat-alat peraga kegiatan DMI lainnya. Termasuk ucapan ‘Selamat Berpuasa’ saat Ramadhan.

Mungkin, kata dia, karena massifnya kegiatan dan program DMI itu Nurul sampai berkesimpulan tendensius kalau JK menggunakan DMI dan PMI untuk alat kampanye.

Hery mengatakan, tuduhan Nurul bukan saja tak berdasar. Tapi juga telah melecehkan martabat DMI dan JK yang bekerja secara sosial dan ikhlas. "Tuduhan Nurul merugikan Partai Golkar sendiri, di mana dia menjadi jubirnya," ujar Hery. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement