REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo Untung Waluyo meminta warga agar lebih waspada menghadapi musim penghujan.
Ada tujuh kecamatan yang diprediksikan rawan bencana yaitu Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, Nanggulan, Pengasih, dan Temon.
Untuk kecamatan yang berada di perbukitan Menoreh rawan bencana tanah longsor yaitu Samigaluh, Girimulyo, Kokap, Nanggulan, dan Pengasih. Sedangkan kecamatan di daerah datar rawan bencana banjir yaitu Pengasih dan Temon.
Dikatakan Untung, berdasar laporan dari Kantor Kementerian ESDM Bidang Geologi pada musim hujan ini diprediksi akan terjadi curah hujan tinggi, termasuk wilayah Kabupaten Kulonprogo. "Puncak musim hujan diperkirakan Desember 2013 hingga Januari 2014," kata Untung kepada wartawan di Wates, Jumat (15/11).
Tahun lalu dan awal tahun 2013, kata Untung, tanah longsor terjadi di Kecamatan Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, Kokap, dan sebagian Pengasih. Ada sekitar 161 titik baik longsor besar atau kecil pada Desember 2012 sampai Maret 2013 yang dilaporkan.
"Sedang rumah yang terkena angin puting beliung 147 rumah dengan kerusakan ringan atau sedang di seluruh kecamatan, namun yang paling banyak terjadi di Galur, Lendah dan Panjatan pada awal tahun ini," kata Untung.
Karena itu, Untung mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan sadar kalau ada hujan yang relatif tinggi. Hal yang perlu diwaspadai di antaranya, hujan yang minimal dua jam turun tanpa henti.
Bila hujan lama, maka bagi masyarakat yang tinggal di lereng diminta untuk melihat lingkungan sekitar apakah ada rekahan atau tidak. Kalau ada rekahan, ujarnya, maka harus segera menyingkir ke arah yang aman, minimal menyelamatkan diri.
Sedang untuk pengungsian akan dilakukan BPBD bila sudah terjadi bencana dan mengancam jiwa. BPBD juga berusaha mengurangi risiko bencana longsor dengan melakukan terasiring, dan memberi patok-patok pengamanan di titik rawan bencana.