REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diajak memanjat Monumen Nasional (Monas) oleh pemanjat difabel Sabar Gorky.
"Kalau beliau mau, ya saya siap. Nanti kita pakai dua tali. Bapak di samping saya. Kalau Bapak capek tinggal saya tarik, nanti aman kok pakai full body harness. Jadi Bapak tinggal berdiri saja," kata Sabar Gorky usai bertemu Jokowi di Balaikota untuk meminta ijin pendakian Monas, Jumat (15/11).
Menanggapi ajakan itu, Jokowi mengatakan akan memikirkannya terlebih dahulu. "Itu kan manjat-nya lain, kalau dulu waktu masih muda mungkin saya masih bisa, tapi lihat dulu aja nanti," katanya.
Sabar berencana memanjat Monas pada 8 Desember 2013. Sebelumnya ia pernah memanjat gedung apartemen Solo Paragon yang setinggi 96 meter atau 25 lantai pada 2009. Pada 2012, dia juga pernah mendaki di Bercy, Paris.
"Tujuan saya melakukan pendakian ini adalah memberi semangat bagi orang-orang yang memiliki tubuh sempurna agar tidak patah semangat. Kalau bagi yang difabel sih, tidak perlu disemangati. Karena kalau mereka mau, mereka pasti bisa hebat," katanya.
Saat ditanya alasan Sabar memilih Monas, dia menilainya salah satu ikon Nasional yang bersejarah. "Selain Monas saya juga pernah memanjat Tugu Selamat Datang di Bundaran HI, Jakarta pada 2011," katanya.