Kamis 14 Nov 2013 21:12 WIB

Dewan: Ricuh MK Imbas Hilangnya Kepercayaan Masyarakat

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Nurul Arifin
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Nurul Arifin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR, Nurul Arifin mengatakan, kericuhan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sidang sengketa Pemilukada Maluku merupakan imbas dari hilangnya kepercayaan masyarakat.

"Ini imbang kepercayaan masyarakat yang tumbuh terhadap MK," kata Nurul kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/11).

Nurul percaya, MK sudah berupaya memulihkan masyarakat. Dia yakin MK tidak akan melakukan kesalahan sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Akil Mochtar. "MK tidak mungkin melakukan kebodohan yang sama," ujarnya.

Pascakasus Akil, MK terus menjadi sorotan publik. Nurul mengatakan MK harus menyadari bahwa setiap keputusan yang mereka buat merupakan pertaruhan kredibilitas. "Kalau MK membuat keputusan yang melanggar ini pertaruhan," katanya.

Sidang Pemilukada Provinsi Maluku di Mahkamah Konsitusi (MK), Kamis (14/11), berujung rusuh. Sejumlah massa mengamuk hingga merusak fasilitas di ruang sidang.

Peristiwa berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB. Persidangan yang dipimpin Ketua MK Hamdan Zoelva awalnya berlangsung tertib dan aman. Namun, massa pendukung salah satu pasangan calon yang berada di luar ruangan mulai melakukan aksi anarkis.

Sebelumnya, sidang hari ini, MK akan memutuskan sengketa ulang Pemilukada Provinsi Maluku. Adapun pemohon di antaranya pasangan calon, Abdullah Tuasikal – Hendrik Lewerissa (no urut 1), Jacobus – Arifin Tapi (no urut 2), bakal calon B Noya – Adam Latucosina serta Herman Adrian – Daud Sangadji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement