Kamis 14 Nov 2013 19:32 WIB

Tiga Pelaku Gendam Ditangkap Polisi

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Polresta Yogyakarta berhasil menangkap tiga pelaku perampasan dengan modus gendam yang berpura-pura sebagai ahli pengobatan tradisional dan penangkis ilmu santet.

"Tiga pelaku yang kami tangkap ini, yakni AK (45), warga Ciputat, Banten, AL (27), warga Tanjung Seneng, Kota Bandar Lampung, dan H (51), warga Bendungan Hilir, Jakarta.

Ketiganya kami tangkap di daerah Bawen, Jawa Tengah," katan Kepala Bagian Operasional Polresta Yogyakarta Kompol Iqbal Yudi di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, penangkapan terhadap tiga pelaku berdasarkan laporan kasus penipuan dengan korban Dita Retno Pamungkas (21), warga Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Selasa (12/11).

"Saat itu korban bertemu dengan para pelaku di Mal Galeria. Salah satu pelaku berpura-pura menanyakan tempat pameran barang antik. Kemudian pelaku lain datang dan menunjukkan sebuah batu berwarna merah yang dipercaya bisa menyembuhkan segala macam penyakit termasuk santet," katanya.

Ia mengatakan seorang pelaku kemudian meminta uang kepada korban senilai Rp5.000 untuk membeli telur ayam, beberapa saat kemudian pelaku itu datang kembali dengan membawa sebutir telur.

"Telur tersebut kemudian didekatkan pada batu yang sebelumnya dibawa, dan korban diminta untuk berdoa. Setelah itu, telur dipecahkan dan terdapat dua buah jarum dari dalam telur. Pelaku juga mengatakan masih ada tiga jarum lagi sehingga korban harus disembuhkan," katanya.

Iqbal mengatakan para pelaku berdalih akan menyembuhkan tapi korban harus jujur.

Korban yang sudah dalam pengaruh hipnotis tersebut kemudian memberitahukan ia memiliki uang tunai Rp 150.000, cincin, kalung, dan kartu ATM berisi uang tunai Rp 10 juta.

"Satu pelaku kemudian meminta korban memberikan kartu ATM beserta nomor PIN-nya. Pelaku kemudian menukar kartu ATM milik korban dengan kartu ATM serupa yang sudah disiapkan pelaku. Kemudian korban disuruh pulang ke rumah dan pelaku yang telah menguasai kartu ATM milik korban beserta PIN-nya menguras isi ATM," katanya.

Ia mengatakan setelah korban sadar telah menjadi korban penipuan, kemudian melapor ke polisi dan membeberkan ciri-ciri para pelaku. "Dengan berdasarkan keterangan korban terkait ciri-ciri pelaku, akhirnya kami berhasil menangkap tiga pelaku. Satu pelaku terpaksa ditembak pada dua kakinya karena berusaha melawan saat akan ditangkap," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement