REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Steering Commite (panitia pengarah) rapimnas Partai Golkar, Nurdin Halid menilai, ancaman yang dilakukan sejumlah DPD II tidak mewakili institusi. Ancaman itu menurutnya lebih ke pandangan pribadi.
"Itu pribadi, bukan institusi. Buktinya tidak ada surat sampai kepada kami," katanya, Kamis (14/11).
Sedianya rapimnas ke-IV Partai Golkar akan diselenggarakan pada 22-25 November di Jakarta. Nurdin percaya meski pun DPD II tidak terlibat, soliditas Golkar akan terus terjaga di pemilu mendatang.
Karena menurutnya, Golkar merupakan organisasi partai yang matang. "Seluruh fungsionaris Golkar mengerti azas," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPD II Partai Golkar Banda Aceh, Muntasir Hamid mengancam akan mengalihkan dukungan Aburizal Bakrie (Ical) ke tokoh lain. Ia meminta, DPD II ikut dilibatkan dalam forum Rapimnas ke-IV.
"Bisa saja dukungan capres beralih ke figur lain. Capres lain seperti Pak Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung," katanya, Rabu (13/11).
Ical, kata dia, harus berbesar hati membuka kesempatan kepada DPD II untuk menyampaikan pendapat. Karena DPD II yang paling mengerti kondisi riil partai di akar rumput. Tanpa ada DPD II mustahil segala program yang dicanangkan DPP bisa berjalan efektif. "Kerja meyakinkan rakyat ada di DPD II," ujarnya.