Kamis 14 Nov 2013 05:19 WIB

Tekad Ahok Beli Lahan Kedubes Inggris

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama menerima utusan dagang Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Richard Graham di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (13/11). Dalam pertemuan ini, selain membahas soal limbah, Basuki juga kembali mengutarakan niat Pemprov DKI untuk membeli lahan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta. 

"Dia bilang mau jual lahan dengan harga bisnis. Ya enggak apa-apa. Yang penting jangan dijual ke orang lain. Kita pakai taksiran harga berapa, dapat harga berapa. Kita mau beli buat dibikin taman," ujar Basuki di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.

Dikatakan Basuki, Pemprov DKI akan melakukan survei kisaran harga pasar bukan dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebelum membeli gedung Kedubes Inggris. "Nanti ada survei harga pasar berapa. Harga pasar di situ berapa. Kalau swasta yang beli kan tidak mungkin bisa untuk dijadikan taman, tidak cocok. Kalau pemerintah kan bagus," katanya.

Meski begitu Basuki mengaku, pihaknya belum dapat mengeksekusi rencana tersebut karena Kedubes Inggris secara resmi belum pindah ke kantor yang baru di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. "Bagus kan kita jadiin taman dan bangun pos polisi juga di situ nanti. Sekalian pengunjung taman bisa lihat pemandangan air mancur Bundaran HI. Kan keren di situ," tuturnya.

Sekadar diketahui Kedubes Inggris berencana memindahkan kantornya ke lokasi lain mengingat kondisi gedung lama di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) sempit. Lokasi yang diincar yakni di Jl Rasuna Said, Kuningan. Dubes  Inggris untuk Indonesia, Charles Humfrey pernah menemui Gubernur DKI, Joko Widodo  untuk membicarakan kepindahan Kedubes mereka ke Jl Patra Kuningan IV dan V.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement