REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah terus berupaya agar ekonomi kreatif semakin tumbuh dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia, I Wayan Dipta mengatakan, ekonomi kreatif punya peran penting dalam membangun Indonesia. Ia menjelaskan, ada banyak bisnis yang termasuk dalam ekonomi kreatif.
"Pada tahun 2010, ekonomi kreatif memberi kontribusi sebesar 7,74 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB). Kemudian persentase tenaga kerja yang terserap di dalam bidang ekonomi kreatif sebesar 7,76 persen," katanya saat acara pembukaan Industry Era International Conference on Creative Industry (ICCI) 2013 dengan tema 'Empowering Design Quality in Creative Industry Era,' di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/11).
Untuk itu, Wayan mengatakan, presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bahkan sampai turun tangan dan mempromosikan industri-industri yang termasuk dalam ekonomi kreatif pada 2011.
Pihaknya menganggap promosi penting untuk dilakukan. Sehingga upaya mempromosikan industri kreatif, seperti fashion, desain, hingga perangkat lunak (software) terus dilakukan.
Lebih lanjut Gede mengatakan, ada beberapa dimensi untuk mempromosikan ekonomi kreatif. Dimensi itu diantaranya pembiayaan, keuangan, pasar, teknologi inovasi, infrastruktur, kerangka kebijakan dan pengaturan, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia I Gede Pitana mengatakan, baik ekonomi kreatif dan ekonomi industri sama-sama memiliki potensi. "Potensinya dipercaya sangat besar," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya kini fokus pada lima industri kreatif yang notabene merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Adapun fokus industri kreatif itu seperti film, video, foto Kerajinan, cinderamata, fashion hingga kuliner.