REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Pekerjaan Umum menganggarkan dana Rp64 miliar dalam APBN 2014 untuk membangun kebun raya di Batam Provinsi Kepulauan Riau. Saat ini konstruksi masih dalam tahap awal.
Kepala Dinas Tata Kota Batam Gintoyono Batong di Batam, Rabu (13/11), mengatakan, dana itu dianggarkan melalui dua Direktorat Jenderal di Kementerian PU, yaitu Ditjend Tata Ruang Rp24 miliar dan Ditjend Sumber Daya Air Rp40 miliar.
Dana dari Ditjend Tata Ruang guna membangun infrastruktur dan dari Ditjend SDA untuk membangun waduk di sekitar wilayah itu. "Itu baru tahap pertama, nanti akan terus dianggarkan hingga selesai," katanya.
Saat ini, pembangunan Kebun Raya di Batam masih dalam tahap awal, yaitu persiapan lahan, pembangunan fisiknya sendiri baru akan dimulai 2017.
Selain Kementerian PU, pemerintah kota, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga bersiap membangun Kebun Raya Batam.
Bersama Badan Pengusahaan Batam, Pemkot menyiapkan lahan seluas 85,6 hektare di Nongsa, Batu Besar. "Dari Pemkot dianggarkan dana untuk membayar kerohiman kepada masyarakat yang sudah membangun rumah di sana, sekitar Rp800 miliar," kata dia.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau ditugasi untuk membangun pagar pembatas di sekiling kawasan ruang terbuka hijau itu untuk menandakan Kebun raya Batam dan hutan serta kawasan wisata di sekitarnya.
Sementara LIPI mempersiapkan jenis tumbuhan yang akan ditanam dan dikembangkan di kebun raya Batam. Sampai saat ini, LIPI sudah menemukan 200 spesies asli Batam untuk dikembangkan.
Selain itu LIPI juga mempersiapkan tanaman khas Kepri dan khas daerah pesisir di seluruh Indonesia untuk ditanam di kebun raya Batam. "Karena kebun raya di Batam nantinya lebih pada tanaman pesisir," kata Gintoyono.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
