REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung mulai membina penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) (pengemis, gelandangan, dan anak jalanan). Dari ratusan PMKS yang terjaring razia, Dinas Sosial Pemkot Bandung hanya membina sebanyak 50 PMKS untuk dilakukan pembinaan.
Kepala Dinas Sosial Pemkot Bandung, Hj Siti Masnun, mengatakan, yang dibina adalah mereka yang masih berusia muda dan memiliki masa depan. Sedangkan yang usianya sudah tua dikembalikan ke kampung halamannya.
Ia berkata, yang memenuhi syarat untuk diikutkan dalam program pelatihan berjumlah 50 orang dan kini sedang mengikuti pelatihan keterampilan dan disiplin di Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Dengan pembinaan model militer tersebut, kata dia, diharapkan bisa membentuk karakter PMKS ke depan. "Kita seleksi. Yang muda ikut pelatihan yang tua dipulangkan ke kampung halamannya," ujar Siti Masnun, kepada para wartawan Rabu (13/11).
Dikatakan Masnun, 50 PMKS tersebut akan mengikuti pelatihan selama satu pekan. Mereka dibina TNI dan lembaga lainnya.
Dijelaskan Masnun, selama mengikuti pelatihan tersebut mereka akan mendapatkan pelatihan keterampilan sekaligus latihan untuk membentuk karakter. Dengan pelatihan ini diharapkan mereka kelak bisa memiliki keterampilan, bisa mandiri, dan tak lagi turun ke jalan sebagai pengemis atau gelandangan.
"Ada keterampilan menganyam, membuat pupuk organik, serta pembelakan kewirausahaan. Kita akan evaluasi hasil pelatihan ini," tuturnya.
Dikatakan Masnun, Dinsos sengaja melibatkan unsur TNI dalam membina para PMKS tersebut. Ia berharap dengan model pelatihan yang berbasis disiplin PMKS tersebut bisa dibentuk perilakunya.
Ia mengatakan, untuk tahun ini baru 50 PMKS yang mendapat pelatihan. Pada 2014, imbuh dia, jumlahnya akan ditambah sesuai dengan anggaran yang ada. "Kita berharap dengan program ini jumlah pengemis dan gelandangan bisa berkurang," kata dia.