REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi II DPR Arief Wibowo mengatakan Daerah Otonomi Baru cenderung melahirkan dinasti politik khususnya di wilayah luar Pulau Jawa.
"Teman-teman wartawan kalau mempelajari antropologi politik, di luar Pulau Jawa ada kecenderungan munculnya sistem kekerabatan (dalam pembentukan DOB)," kata Arief di ruangan Fraksi PDI Perjuangan, Gedung DPR RI Jakarta, Selasa.
Hal tersebut, menurut dia, bukan terkait ras namun menyangkut kultur dan kematangan berdemokrasi di dalam masyarakat. Karena itu dia tidak heran apabila di daerah sistem kekerabatan itu sangat kuat dalam berpolitik.
"Jadi kecenderungan politik clientisme pasti terjadi karena terkait dengan kematangan berdemokrasi yang dijalani masyarakat," ujarnya.
Arief menilai fungsi partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi belum berjalan maksimal karena usai 1999 parpol diberikan kebebasan menjalankan fungsinya dalam kehidupan berdemokrasi sedangkan di beberapa negara parpol yang hebat usianya rata-rata 50 tahun.
"Parpol kita baru (banyak yang lahir) pasca 1999, hal ini terkait penguatan kelembagaan partai melakukan kaderisasi," ujarnya.
Arief menilai perlu adanya transformasi nilai-nilai demokratis sehingga kekerabatan dalam politik tidak terjadi.
Sebelumnya, DPR menyetujui 65 Rancangan Undang-Undang usulan inisiatif Komisi II DPR mengenai DOB yang disampaikan dalam sidang paripurna di Gedung Nusantara II pada Kamis (24/10).
Namun pemekaran wilayah tersebut belum otomatis terbentuk karena bergantung pada Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2004 tentang Syarat-syarat DOB dan Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.