REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur akan melakukan pemetaan lokasi bencana pada 2014 dengan menggendeng sebuah lembaga dari Yogyakarta.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, H Zainuddin Aspan, di Sangatta, Kutai Timur, Senin, mengatakan pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan sebuah lembaga dari Yogyakarta yang spesialis membidangi pemetaan bencana.
"Kita masih nego soal anggaran, karena yang ditawarkan angkanya cukup besar yakni sekitar Rp 900-an juta," kata Zainuddin Aspan, tanpa menyebut nama lembaga tersebut.
Menurut Zainuddin, biaya yang mereka tawarkan sebesar Rp 900 juta dinilai terlalu besar, sehingga masih perlu mencari kesepakatan.
"Mudah-mudahan ada solusi dan kesepakatan supaya bisa dimulai tahun depan," katanya.
Angka sebesar itu, kata Zainuddin, ditawarkan untuk pemetaan lokasi bencana mulai pembuatan dan pemetaan ruang bencana sampai pada peta ruang bencana (PRB).
Namun dalam rangka efisiensi anggaran untuk program ini, katanya, ada dua pilihan yang coba ditawarkan kepada mereka.
"Pertama, kami kerja sendiri untuk pemetaan ruang bencana dan kedua semua dikerjakan lembaga tersebut mulai pemetaan sampai penyelesaian pemetaan ruang bencana," ujarnya.
Secara terpisah Wakil Ketua DPRD Kutai Timur Mahyunadi mendukung rencana BPBD menjalin kerja sama dengan lembaga yang sudah berpengalaman dalam pembuatan peta bencana untuk mengetahui lokasi bencana di semua kecamatan.
Menurut anggota Fraksi Golkar itu, kalau anggaran yang diusulkan kepada DPRD berkaitan dengan kepentingan publik, termasuk masalah bencana, maka akan didukung.
"Secara pribadi dan Fraksi Golkar sangat setuju anggaran untuk pemetaan lokasi rawan bencana di Kutai Timur," katanya