Senin 11 Nov 2013 23:45 WIB

Panglima TNI: Heli M1-17 Jatuh karena Angin Kencang

Helikopter Mi-17 milik TNI AD.
Foto: Antara
Helikopter Mi-17 milik TNI AD.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan penyebab jatuhnya pesawat Heli MI-17 milik TNI Angkatan Darat karena hempasan angin kencang ketika akan mendarat di Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11).

"Hempasan angin ini tak bisa dihindari sehingga bagian ekor helikopter menabrak pohon. Akibat tabrakan tersebut, heli semakin tak terkendali hingga akhirnya terguling dan terbakar lantaran ada bahan bakar minyak (BBM) di bagian pesawat," kata Panglima TNI  Jakarta, Senin malam.

Menurut dia, hal itu terungkap berdasarkan hasil investigasi sementara yang dilakukan oleh TNI AD. Namun, Mabes TNI juga melakukan investigasi agar nanti ada keseimbangan. "Saya ingin mencari penyebab yang sesungguhnya agar ke depan bisa dihindari," kata Moeldoko.

Selain membawa bahan bangunan untuk membangun pos perbatasan di Kabupaten Malinau, helikopter itu membawa warga sipil untuk ikut membantu membangun pos perbatasan tersebut.

Panglima TNI menegaskan penyebab jatuhnya helikopter buatan Rusia itu bukan disebabkan oleh "human error" atau kerusakan mesin, melainkan karena faktor cuaca.

"Bukan human error atau kerusakan mesin. Helikopter dalam kondisi baik, bahkan sebelum ke Malinau, heli sempat terbang ke suatu tempat dari Kota Tarakan," katanya seraya menargetkan investigasi akan selesai pada pekan ini.

Ia menambahkan helikopter buatan tahun 2010 itu merupakan helikopter yang cukup handal, bahkan dirinya seringkali menggunakannya. "Saya meyakini helikopter ini bandel (handal), saya sering pakai helikopter MI-17 ini," katanya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Rukman Ahmad dalam konferensi pers, Sabtu (9/11) menyatakan TNI AD telah membentuk tim investigasi untuk memastikan penyebab kecelakaan. Tim Investigasi beranggotakan enam orang dan Tim Recovery berangotakan 12 orang ke Tarakan yang telah diberangkat pada hari Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB.

"Tim akan bekerja secepat mungkin dan melihat apa penyebab jatuhnya helikopter ini. Setelah itu mungkin kita baru tahu apa penyebabnya," katanya di Mabes TNI AD Jakarta.

Menurutnya penyebab kecelakaan bukan dikarenakan kesalahan pilot maupun karena kelebihan muatan. "Dari sisi muatan untuk sementara bukan sesuatu yang diperkirakan sebagai penyebab. Yang jelas, helikopter oleng sebelum jatuh," katanya.

Helikopter yang jenisnya turut diperbantukan untuk misi perdamaian dunia ini disebutkan jatuh dan terbakar saat mendarat di helipad, sekitar 300 meter dari pospamtas di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia pada pukul 10.45 Wita.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement