Senin 11 Nov 2013 15:16 WIB

BPPTKG Yogya Bantah Adanya Letupan di Merapi

Rep: Yulianingsih/ Red: Dewi Mardiani
Gunung Merapi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta membantah ada letupan-letupan kecil di Puncak Merapi sisi Utara atau sekitar Boyolali.

Menurut Kasie Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, Sri Sumarti, berdasarkan hasil pengamatan seismograf dan laporan petugas pengamat Gunung Merapi, hingga Senin (11/11) siang tidak ada letupan apapun di kawah maupun puncak Merapi sisi mana pun. "Tidak terjadi sesuatu apapun di Merapi, semua lurus dan landai. Saya di depan alat pemantau, dari hasil rekaman tidak ada laporan terjadi letupan atau kegempaan yang signifikan, aman-aman saja," ujarnya, Senin (11/11).

Diakuinya, di kawah Merapi hasil letusan 2010 lalu memang masih terus terjadi guguran. Namun, aktivitas tersebut sangat kecil dan tidak terdengar oleh masyarakat sekitar Merapi.

Berdasarkan hasil rekaman data seismograf, dari tanggal 1-7 November 2013 guguran terjadi sebanyak 29 kali. Gempa tektonik sebanyak 8 kali, gempa vulkanik dangkal 3 kali dan loss high frequency (LHF) 10 kali.  Guguran ini bahkan menurun dibanding aktivitas seminggu sebelumnya yang mencapai 78 kali gugurab, gempa tektonik 5 kali dan LHS 2 kali. "Ini akrivitas normal dan guguran terjadi di dalam kawah sehingga tak terdengar dari luar," ujarnya.

Karena itu kata dia, pihaknya menghimbau masyarakat tidak khawatir. Aktivitas Merapi saat ini masih aktif normal dan tidak ada yang perlu di khawatirkan.

Saat ditanya titik diam di kawah Merapi, Sri Sumarti mengatakan, di kawah Merapi bekas erupsi 2010 memang ada lava diam yang biasa disebut Lapangan Solfatara. Suhu yang sempat terekam mencapai 620 derajat celcius. Namun, suhu tersebut adalah suhu di dalam kawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement