REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari meminta agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih mendahulukan kepentingan publik ketimbang mencurahkan isi hatinya alias curhat.
Ini merupakan tanggapan Eva terhadap rencana SBY untuk meluncurkan buku yang isinya SBY mau mencurahkan isi hatinya tentang fitnah yang selama ini diterima selama menjadi presiden, Senin, (11/11).
Sebagai Presiden, kata Eva, seharusnya SBY lebih memikirkan persoalan negara. "Meski memang itu hak beliau untuk meluncurkan buku berisi curhat, tapi sepatutnya SBY mendahulukan kepentingan publik dari pada kepentingan pribadi apalagi curhat," katanya.
Clinton, Tony Blair, Mandela, terang Eva, menulis biografinya sendiri setelah mereka semua turun dari jabatan dan kekuasaannya. Mereka tidak sibuk membuat buku pada hari-hari terkahir kekuasaannya, tapi malah berusaha keras untuk menggenjot prestasi.
Terkait dengan motif SBY mengeluarkan buku soal curhatnya, Eva mengatakan, masalah ini murni terkait profesionalitas SBY sebagai pemimpin negara. "Seharusnya beliau lebih mendahulukan kepentingan publik dari pada kepentingan pribadinya, termasuk pencitraan diri," katanya.