REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Partai Golkar meminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersabar jika mau meminang Jusuf Kalla (JK) sebagai capres untuk pemilu 2014.
"Kami minta PKB bersabar dulu jika mau mengusung JK jadi capres. Kami berharap PKB jangan merusak sistem yang sudah ada demi menaikkan elektabilitas partainya," ujar Wasekjen Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu, Ridwan Hisjam di Surabaya, Sabtu (9/11).
Untuk memagari JK, Golkar pun sudah menyiapkan tugas kepadanya. Oleh DPP, JK akan menjadi juru kampanye nasional partai untuk wilayah Jawa Timur.
"Saya sudah minta kepada beliau menjadi juru kampanye nasional Golkar di wilayah Jawa Timur. Selaku kader senior, beliau wajib mau," kata Ridwan yang mengaku hingga kini belum menerima jawaban dari JK.
Namun, ia yakin JK tidak akan menolak. Bahkan dengan senang hati mengemban tugas memenangkan Golkar, khususnya di Jawa Timur.
Selain pernah menjabat Ketua Umum DPP, JK juga terbukti sukses selama satu periode menjadi Wapres RI periode 2004-2009.
"Dulu Akbar Tanjung juga pernah melakukan hal serupa, yakni turun langsung saat pemilu legislatif. Saat itu kebetulan ketika era Golkar dipegang Ketua Umum JK," kata Ridwan.
Dipilihnya JK untuk Jawa Timur bukan tanpa alasan. Menurut Ridwan, JK dikenal dekat dengan ulama dan kyai di provinsi ini.
"Pendukung Jusuf Kalla banyak dari kalangan Nahdlatual Ulama, khususnya kyai-kyai dan ulama. Ini yang harus diperhatikan dan kami harap tidak ada partai lain yang mengganggu," kata dia.
Nama JK masuk dalam radar PKB untuk pilpres mendatang. Selain JK, ada juga nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfudz MD dan Raja Dangdut Rhoma Irama.