REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Dinas Peternakan Provinsi Kaltim pada 2014 menargetkan produksi daging sebanyak 59.249,82 ton, baik daging sapi, kerbau, kambing, dan ayam.
"Kami yakin target produksi daging yang sebanyak itu dapat tercapai karena pada 2013 saja sudah terdapat sekitar 58.000 daging yang dihasilkan," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Dadang Sudarya di Samarinda, Sabtu.
Menurutnya, produksi daging di Kaltim secara keseluruhan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 14,93 persen per tahun.
Misalnya produksi daging pada 2009 mencapai 45.727 ton, 2010 sebesar 48.632 ton, 2011 sebanyak 52.359 ton, 2012 naik menjadi 57.436 ton, dan pada 2013 diperkirakan mencapai 58.000 ton lebih.
Menurutnya, pertumbuhan daging rata-rata per tahun sejak 2009 hingga 2012 produksi daging di daerah itu cukup tinggi, baik yang berasal dari ternak lokal maupun luar daerah yang pemotongannya dilakukan di Kaltim.
Diakuinya, hingga kini peternak lokal belum mampu mencukupi permintaan daging bagi masyarakat setempat, sehingga harus mendatangkan sapi dari provinsi lain.
Pada 2009 tingkat konsumsi daging oleh masyarakat Kaltim mencapai 46.927, pada 2010 naik lagi menjadi 50.194 ton, pada 2011 kembali naik menjadi 54.277 ton, pada 2012 naik lagi menjadi 66.384 ton, dan pada 2013 diyakini kembali naik.
Terus naiknya konsumsi daging di Kaltim karena meningkatnya pertumbuhan penduduk setiap tahun, seperti jumlah penduduk pada 2010 sebanyak 3,5 juta jiwa, 2011 naik menjadi 3,7 juta jiwa, dan pada 2013 diperkirakan mencapai 4,2 juta jiwa.
Terkait dengan laju pertumbuhan penduduk yang mencapai 3,8 persen per tahun atau jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 1,49 persen per tahun tersebut, maka swasembada daging yang ditargetkan dapat terlaksana 2014 tidak dapat dipenuhi.
Padahal kemampuan Kaltim dalam menyiapkan produksi daging khsusunya sapi cukup tinggi, yakni mencapai 30 persen pada 2012, angka tersebut dinilainya cukup besar ketimbang pada 2009 yang hanya mampu mencukupi kebutuhan sebanyak 15 persen.