Jumat 08 Nov 2013 23:53 WIB

Panglima Ancam Prajurit TNI yang Tak Netral pada Pemilu

Prajurit TNI melakukan defille pasukan saat acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI di Bandara Halim Perdanakusuma,Jakarta Timur,Rabu (3/10). (Edwin Dwi Putranto/Republika)
Prajurit TNI melakukan defille pasukan saat acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI di Bandara Halim Perdanakusuma,Jakarta Timur,Rabu (3/10). (Edwin Dwi Putranto/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Panglima TNI, Jenderal Moeldoko memerintahkan seluruh anggota TNI tetap menjaga netralitas pada Pemilu 2014 mendatang.

"Prajurit TNI harus tetap netral. Jangan coba-coba tidak netral dalam mengawal proses demokrasi. Bila dilanggar, maka pasti ada resiko," tuturnya di Batam, Jumat (8/11).

Panglima TNI mengaku pernah mencopot seorang komandan Kodim setelah terindikasi tidak netral dalam sebuah pemilu. "Dalam dua kali pemilu, TNI sudah menunjukkan netralitas yang baik," kata Moerdoko.

Pada Jumat sore, Panglima TNI bersama jajaran melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman di Mapolda Kepulauan Riau Batam. Pertemuan tersebut membahas kerjasama TNI dan Polri dalam menjaga kemanan dan memastikan tahapan pemilu berjalan baik dan tidak menimbulkan gangguan keamanan di masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, Jenderal Moeldoko menekankan kepada anggotanya di Kepri untuk tetap menjalin sinergitas dengan Polri dalam upaya pengamanan Pemilu 2014 dan dalam upaya-upaya pengamanan massa.

"Buang sikap ego sektoral, bangun sinergitas. Bantu polisi amankan Pemilu 2014. Jangan terjadi ribut hanya masalah rezeki, soal perempuan dan sebagainya," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement