REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengimbau pada masyarakat agar tidak terjebak pungutan liar yang diminta oleh pihak tertentu. Jokowi menegaskan, untuk mengundangnya hadir ke acara tertentu tidak dipungut biaya apapun.
"Mengundang ya pakai undangan saja. Perkara kita datang atau tidak ya kita lihat nanti. Karena yang mengundang kita dalam sehari banyak banget kan," ujar Jokowi, panggilan akrabnya di Balai Kota, Jumat (8/11).
Mantan Walikota Solo ini juga mengaku telah memberikan peringatan keras pada D, pegawai honorer di Pemprov DKI, yang diduga meminta sejumlah uang pada masyarakat yang ingin mengundangnya. Meski demikian, Jokowi mengaku tidak bisa memecat D karena yang bersangkutan tidak terbukti menerima uang.
"Semestinya kalau menerima uang langsung dikeluarkan. Tapi kan sudah dipastikan tidak menerima," kata gubernur yang baru satu tahun memimpin Jakarta ini.
Sementara itu, Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri (KDH) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya telah memanggil kurir Yayasan Rumah Sakit Jakarta (YSRJ). Kurir yang bernama Apit itu mengaku dimintai uang oleh D saat akan mengantar undangan kepada Jokowi untuk menghadiri acara HUT ke-60 YRSJ.
Meski demikian, menurut Heru, Apit mengaku ia selama ini tidak pernah kontak langsung dengan D. Kontak dengan D selama ini hanya melalui hubungan telepon.