REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Bali selama tiga hari sejak 7-8 November. Ia akan membuka Bali Democracy Forum atau Forum Demokrasi Bali.
Acara tersebut akan dihadiri sejumlah pimpinan negara. Sebut saja, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao.
Selain kedua pimpinan negara tersebut akan hadir pula perwakilan 82 negara meliputi lain 30 menteri baik Menteri Luar Negeri maupun menteri terkait lainnya. Juga duta besar atau utusan khusus lainnya. Tiga organisasi internasional akan turut serta.
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, sebelumnya mengatakan BDF 2013 akan ada sedikit perubahan. Pertemuan tahun kali ini akan kembali kepada format asal, yakni esensinya dilakukan tingkat menteri dengan pengecualian beberapa kepala negara yang menghadiri pertemuan ini pada sesi pembukaan.
BDF VI tahun 2013 bertemakan 'Konsolidasi Demokrasi dalam Masyarakat Pluralistik.' Tujuannya untuk mendorong pemajuan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.
Subtemanya antara lain pemilihan umum (pemilu) yang bebas dan adil; dan membangun dan memperkuat lembaga-lembaga demokrasi di setiap negara.
Dalam forum diharapkan para peserta berbagi pandangan dan pengalaman dalam pembangunan demokrasi di negara mereka. BDF merupakan sumbangsih dari Indonesia untuk menciptakan kawasan Asia Pasifik yang kondusif. Forum pertama kali selenggarakan pada Desember 2008.