REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi menambah 11 petugas pengawas tanggap darurat untuk memperkuat pengawasan Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara.
"Sebelas petugas pengamat gunung api dikirim untuk memperkuat pengawasan tanggap darurat Gunung Sinabung," kata Kepala PVMBG Hendrasto di Bandung, Selasa (5/11).
Ia menyebutkan petugas yang dikirim itu terdiri atas pakar gunung api, dan pengamat.
Peningkatan aktivitas gunung api tersebut membuat pengawasan ditingkatkan untuk mengantisipasi dampak dari letusannya.
"Karakter letusan gunung api ini adalah abu vulkanik, dan berdasarkan uji lab, materialnya masih material lama di permukaan, belum ada material dalam," kata Hendrasto.
Ia menyebutkan letusan Sinabung masih terus dalam pemantauan petugas.
Pihaknya membenarkan adanya rekahan pada bagian lereng, sehingga menjadi celah baru untuk aktivitas vulkanik gunung api itu.
"Sebelum letusan kemarin memang ada rekahan baru di bagian lereng, tidak jauh dari kawah," katanya.
PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar gunung api tersebut tetap waspada, dan tidak terpancing informasi yang tidak benar terkait aktivitasnya.
"Harus tetap berkoordinasi dengan PVMBG dan BPBD setempat," katanya.
Gunung Sinabung menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya dalam beberapa hari terakhir, dan sejumlah warga yang tinggal di dekat gunung itu telah mengungsi.