REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Andi (30) honorer kategori II atau K2 yang ditempatkan di Pos Pemadam Kebakaran Gandus Palembang, terpaksa mengikuti tes CPNS di dalam mobil ambulan, karena tulang belakang patah dan tulang paha retak.
Saya ditabrak mobil 9 Oktober lalu ketika pulang kerja," kata Andi yang telah menjadi tenaga honorer sejak delapan tahun lalu ditemui di kawasan SMA 10 Palembang, Minggu.
Menurut dia, akibat kecelakaan tersebut sampai kini masih dirawat inap di Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang.
"Hari ini, saya minta izin dokter agar bisa mengikuti tes CPNS," ujarnya.
Ia mengatakan, meskipun hanya bisa mengisi soal dengan cara berbaring karena tidak bisa duduk, namun tetap berharap bisa lolos menjadi PNS.
Dia menjelaskan, selama ini bersama kawan-kawan honorer lainnya menjadi pasukan terdepan ketika terjadi kebakaran.
Kerja selalu di lapangan dan ketika terjadi kebakaran memadamkan api dengan peralatan standar menjadi pekerjaan yang selama ini dilakukan.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Palembang Kurniawan mengatakan sebanyak 1.574 peserta mengikuti tes CPNS yang dilaksanakan pada sejumlah sekolah, seperti SMP 18, SMA Negeri 10 dan SMA Negeri I.
Peserta merupakan pegawai honorer K2 yang telah bekerja di dinas dan instansi pemkot setempat, katanya.
Kurniawan menambahkan, khusus untuk honorer yang bernama Andi (30) pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri.
Dengan demikian meskipun sakit dan tidak bisa lepas dari infus tetap diikutkan pada pelaksanaan tes CPNS, katanya.