REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Komisi Pemilihan Umum Daerah Sulawesi Selatan menunggu data pembanding dari pihak Badan Pengawas Pemilu Sulsel sebelum penetapan Daftar Pemilih Tetap.
"Hingga 'injury time' kami belum menerima data pembanding dari pihak Bawaslu Sulsel, padahal itu sangat penting untuk memverifikasi kondisi ril di lapangan," kata komisioner KPUD Sulsel, Mardiana Rusli di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, selama ini baru menerima estimasi jumlah pemilih di Sulsel dari Bawaslu dalam total jumlah, namun tidak ada data yang rinci disertai nama dan alamat.
Padahal diakui, akurasi data itu sangat penting karena akan terkait dengan rencana kebijakan yang akan dikeluarkan, maupun untuk persiapan peganggaran dalam pesta demokrasi tersebut.
Terkait dengan penetapan DPT, lanjut dia, sesuai jadwal seharusnya sudah laksanakan pada 2 November 2013. Sebelumnya rekomendasi penundaan DPT karena belum adanya data pembanding dari Bawaslu Sulsel.
"Kami di KPU sebagai pengawal proses demokrasi, terus berupaya agar Pemilu 2014 terselenggara atas dukungan data yang akurat. Sehingga proses demokrasi berjalan dengan baik dan terpercaya," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengimbau agar warga yang belum tercatat dalam DPT, diharapkan segera melaporkan ke petugas di lapangan baik di kelurahan maupun kecamatan, termasuk langsung ke perpanjangan KPU di tingkat kabupaten/kota.
Karena itu, peran semua pihak sangatlah penting, khususnya media massa untuk membantu menyosialisasikan agar warga turut proaktif mendaftarkan diri pada petugas, apabila namanya belum masuk dalam daftar DPT.
Sementara jumlah DPT hasil perhitungan sementara pada Jumat (1/11) sore tercatat sebanyak 6.282.807 orang dari 24 kabupaten/kota di Sulsel. Sebelum dilakukan pembersihan data, tercatat sebanyak 6.293.477 data pemilih pada posisi 19 Oktober 2013.