REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin keamanan terhadap kemungkinan terjadi penyimpanan soal yang akan diujikan secara tertulis dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil dari tenaga honorer kategori 2.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bantul Maman Permana di Bantul, Sabtu, mengatakan soal untuk ujian penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) telah diterima dari pemerintah pusat sejak Sabtu pagi, atau sehari menjelang pelaksanaan ujian pada 3 November 2013.
"Kami sudah siapkan ruangan penyimpanan dengan tiga 'gembok', yang masing-masing kunci gembok dipegang kepala BKD Bantul, Inspektur (Kepala Inspektorat), dan pihak kepolisian. Jadi dapat dipastikan aman," katanya.
Menurut dia, soal ujian penerimaan CPNS tenaga honorer kategori dua (K2) itu disimpan di salah satu ruangan milik kantor pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat, sehingga jika ada pihak yang ingin membuka dan mengambil harus diketahui pimpinan lintas intansi tersebut.
"Seandainya saya mau mengambil pun, harus menunggu dua kunci gembok lainnya yang dipegang Inspektur dan kepolisian, sehingga harus menunggu tiga-tiganya," katanya.
Ia mengatakan, selain mengunci dengan tiga gembok, penjagaan di sekitar ruangan penyimpanan soal diperketat dengan melibatkan aparat kepolisian setempat hingga saat dibawa ke lokasi ujian yang telah disiapkan di sejumlah gedung sekolah setempat.
Menurut dia, ujian penerimaan CPNS dari tenaga honorer K2 di Bantul digelar pada 3 November akan menggunakan tiga gedung sekolah, yakni SMP Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 2 Bantul, dan SD Negeri Bantul Timur yang lokasinya saling berdekatan.
"Ada sebanyak 1372 tenaga honorer yang akan mengikuti tes, mereka terdiri dari tenaga pendidikan, kesehatan dan tenaga teknis/administrasi. Terdapat dua materi yaitu tes kemampuan dasar dan kemampuan bidang," katanya.
Sementara itu, pihaknya mengimbau peserta ujian penerimaan CPNS tenaga honorer K2 untuk mewaspadai oknum yang mengatasnamakan pejabat daerah yang menjanjikan bisa meloloskan seleksi CPNS dengan diharuskan membayar sejumlah uang.
Hal itu, kata dia karena kewenangan penerimaan CPNS tersebut ada pada pemerintah pusat, sehingga jika ada pihak yang mengatasnamakan dari BKD Bantul yang bisa menjamin peserta lulus tes tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Pembuatan soal ujian disusun tim konsorsium dari sepuluh perguruan tinggi negeri (PTN), dan penggandaan naskah soal dilakukan oleh pusat, sementara daerah hanya menyiapkan tempat untuk penyelenggaraan," katanya.