Jumat 01 Nov 2013 21:20 WIB

Mahasiswa Indonesia di Malaysia Kesulitan Soal Visa

Visa
Visa

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sejumlah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di beberapa universitas ternama di Malaysia kini tengah menghadapi kesulitan untuk mendapatkan visa pelajar meskipun dari segi pembiayaan saat ini jauh lebih mahal dibanding sebelumnya.

"Kami banyak menerima keluhan dari mahasiswa Indonesia soal sulitnya mereka mendapatkan visa pelajar dari negara ini," kata Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur (KBRI KL), Rusdi MA di Kantornya, Jumat (1/11).

Salah satu keluhan disampaikan mahasiswa melalui email ke Atdik KBRI Kuala Lumpur. Isi email menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah menguruskan visa sejak Maret 2013 dengan membayar sebesar 1000 ringgit, namun sampai bulan ini (Oktober 2013), dia belum memperoleh visa pelajar dari pihak Malaysia.

"Keluhan sejenis itu juga kami peroleh dari banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi di negara ini terutama di universitas swasta," ungkap Rusdi.

Terkait permasalahan tersebut, pihak Atase Pendidikan KBRI KL sudah menyurati sejumlah pimpinan universitas dimana banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah disana tapi belum mendapatkan visanya.

Universitas merespon dengan memberikan jawaban bahwa kampus juga sangat menyesal atas permasalahan tersebut dan tengah mencari jalan keluarnya.

Rusdi menjelaskan, sebelumnya untuk pembuatan visa tersebut, mahasiswa Indonesia dikenai biayai sebesar 70 ringgit, tapi kebijakan saat ini, biaya pengurusan visa pelajar tersebut menjadi 1000 ringgit.

Seharusnya, kata Rusdi, dengan biaya yang tinggi itu, pengeluaran visa pelajar bisa lebih cepat dari sebelumnya. Kenyataannya tidak, dulu dengan biaya 70 ringgit, visa pelajar itu bisa keluar sekitar dua minggu.

Untuk itu, Atdik KBRI Kuala Lumpur mengingatkan kepada mereka yang ingin berkuliah di negara ini harus menanyakan kepada kampus, berapa lama visa pelajar itu bisa diperolehnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement