Jumat 01 Nov 2013 23:49 WIB

Pemerintah Bekerja Keras Yakinkan Investor ke Aceh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Mendikbud M Nuh (kedua kanan) dan Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal (kedua kiri) menghadiri rapat senat terbuka di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, NAD, Kamis (19/9).
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Mendikbud M Nuh (kedua kanan) dan Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal (kedua kiri) menghadiri rapat senat terbuka di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, NAD, Kamis (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan pemerintah terus bekerja keras meyakinkan para investor untuk menanamkan investasinya di provinsi itu.

"Kita akan bekerja keras meyakinkan para investor bahwa Aceh layak dijadikan sebagai daerah untuk berinvestasi di masa mendatang," katanya seusai rapat teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh di Banda Aceh, Jumat.

Dikatakannya, Aceh layak menjadi incaran investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi mengingat potensinya masih cukup besar seperti bidang perikanan, industri pariwisata dan pertanian.

"Kita terus memberikan pengetahuan kepada investor tentang potensi ekonomi yang memungkinan untuk digarap di berbagai sektor. Perikanan tangkap, pertanian dan industri juga sangat memungkinkan untuk digarap di Aceh," katanya menambahkan.

Gubernur juga menjelaskan, pihaknya akan mengunjungi sejumlah negara terutama Australia dalam waktu dekat. Kunjungan itu juga dimaksudkan mempromosikan berbagai potensi investasi di Aceh.

"Sebelumnya juga kami telah melakukan hal yang sama ke Jerman dan Thailand," kata gubernur Zaini Abdullah.

Di pihak lain, gubernur mengakui masih ada pihak-pihak yang dinilai sangat mengganggu kenyamanan investor.

"Krikil-krikil yang dapat mengganggu investasi di Aceh harus kita atasi bersama, sehingga pengusaha merasakan nyaman dan aman berinvestasi di daerah ini," katanya menambahkan.

Selain itu, Gubernur Zaini Abdullah juga mengharapkan dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk meyakinkan investor menanamkan usahanya di provinsi berpenduduk sekitar 5 juta jiwa itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement