Jumat 01 Nov 2013 16:19 WIB

KPU Yogyakarta Coret 681 Nama Pemilih

Rep: Yulianingsih/ Red: Fernan Rahadi
Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Foto: Antara
Daftar Pemilih Tetap (DPT)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta mencoret 681 nama dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014. Nama-nama tersebut dicoret karena terdata ganda dan sudah meninggal dunia.

Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budianto mengatakan, dari jumlah pemilih yang dicoret tersebut 180 nama terverifikasi telah meninggal dunia dan 501 nama terverifikasi ganda dalam DPT tersebut.

"Hasil verifkasi akhir, jumlah pemilih di Kota Yogyakarta akhirnya hanya 305.247 pemilih," ujarnya di kantor KPU setempat, Jumat (1/11).

DPT Kota Yogyakarta sendiri ditetapkan secara resmi pada Jumat kemarin. DPT ini kemudian dilaporkan ke KPU DIY dan akan ditetapkan pada Sabtu (2/11) ini.

Diakui Wawan, jumlah DPT Kota Yogyakarta sebelumnya ada 305.928 pemilih. Namun dari jumlah itu dicoret 681 nama karena alasan di atas. Sehingga DPT Kota Yogyakarta secara tetap ditentukan hanya 305.247 pemilih.

Jumlah pemilih ini kata Wawan, tersebar di 953 tempat pemungutan suara (TPS)  yang ada di seluruh wilayah Kota Yogyakarta.Selain mencoret data pemilih ganda dan pemilih yang telah meninggal dunia, KPU Kota Yogyakarta juga memasukkan empat pemilih tambahan sesuai rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Yogyakarta yaitu tiga pemilih baru di Kecamatan Mergangsan dan satu pemilih baru di Kecamatan Wirobrajan.

Di dalam rapat pleno penetapan daftar pemilih tersebut sempat terjadi perbedaan pendapat antara Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kraton dengan Panwaslu Kota Yogyakarta terkait data pemilih yang meninggal dunia.

PPK menyatakan data pemilih yang meninggal dunia dan harus dicoret adalah 10 orang, namun Panwaslu menyatakan ada 11 warga di Kecamatan tersebut yang meninggal dunia.

Setelah dilakukan koordinasi dengan saling membandingkan data, maka disepakati ada 11 warga meninggal dunia karena ada satu warga yang meninggal dunia pada 30 Oktober dan PPK belum mengetahuinya.

Menurut Wawan, secara keseluruhan proses penetapan data pemilih berlangsung lancar dan tidak ada kesulitan karena wilayah Kota Yogyakarta tidak terlalu luas. "Kesulitan kami hanya dinamika penduduk yang sangat cepat. Selebihnya, semuanya berjalan cukup baik," katanya.

Terpisah  Ketua Panwaslu Kota Yogyakarta Agus Triyatno mengatakan akan tetap mengawal data pemilih karena kami sama sekali tidak mengetahui bagaimana sistem data pemilih itu bekerja. "Kita akan tetap kawal hasil DPT ini hingga Pemilu 2014 nanti," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement