Jumat 01 Nov 2013 13:49 WIB

Kasus Kebakaran di Sleman Meningkat

Rep: Dessy Saputri/ Red: Heri Ruslan
Kebakaran (ilustrasi)
Foto: Antara
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat jumlah kasus  bencana kebakaran di Sleman meningkat.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Sleman, Heru Saptono, mengatakan tingkat rawan kebakaran meningkat di wilayah Depok, Sleman.

"Tingkat rawan bencana kebakaran kecenderungannya meningkat, yakni di wilayah yang padat penduduknya seperti di Depok," katanya.

Untuk mengurangi angka kebakaran yang tinggi, BPBD memberikan sosialisasi terkait mitigasi bencana kepada warga. "Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat, masyarakat harus memperhatikan colokan listrik dan tidak boleh bercabang," tambah Heru.

Dalam mengatasi bencana kebakaran, Heru mengaku masih kesulitan. Karena mobil pemadam kebakaran yang dimiliki oleh Pemkab Sleman dinilai masih kurang untuk menjangkau seluruh wilayah Sleman.

Sementara itu, BPBD Sleman juga akan mendapatkan bantuan satu unit mobil tangga pemadam kebakaran dari BPBD DIY. Berdasarkan standar pelayanan minimal, Kabupaten Sleman seharusnya memiliki tiga pos pemadam kebakaran yang tersebar di beberapa lokasi.

Rencananya, pos damkar tersebut akan dibangun di dua lokasi, yakni di Depok dan di Godean. "Di Sleman idealnya ada 3, di pusat pemerintahannya, di wilayah Timur dan wilayah Barat," jelasnya.

Menurutnya, dengan beberapa pos damkar di beberapa lokasi dapat menjangkau hingga radius 15 kilometer dengan waktu respon maksimal tujuh menit. "Sarana mobil akan ditempatkan di situ sehingga mempercepat pemadaman," kata Heru.

Saat ini, Kabupaten Sleman hanya memiliki tiga mobil pemadam kebakaran. Sehingga, dengan bantuan satu unit mobil pemadam kebakaran dapat segera membantu memadamkan api.

Heru juga mengimbau agar masyarakat yang tinggal di pemukiman padat penduduk untuk berhati-hati dan mewaspadai bencana kebakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement