Kamis 31 Oct 2013 18:01 WIB

Akbar Tandjung: Konvensi Alat Regenerasi Kepemimpinan

Rep: Dyah Ratna Metha/ Red: Heri Ruslan
Akbar Tandjung
Foto: Republika/Yasin Habibi
Akbar Tandjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan, regenerasi dalam kepemimpinan nasional hanya bisa berjalan bila ada iklim kondusif, demokratis, dan fair kepada kaum muda untuk berkiprah dalam kepemimpinan nasional. Kepemimpinan nasional ini dalam arti menjadi seorang presiden.

"Agar muncul calon presiden potensial dari perseorangan, maka partai sebaiknya melakukan konvensi. Saya mendukung gagasan ini sebab konvensi membuka peluang bagi kaum muda yang berpotensi untuk menjadi capres," kata Akbar di Gedung DPR RI, Kamis, (31/10).

Kaum muda yang berpotensi menjadi capres, terang Akbar, adalah kaum muda yang memiliki pengalaman politik, pengalaman dalam birokrasi pemerintahan, dan pengalaman di DPR. Dengan berbagai macam pengalaman itu, maka ia bisa membuat keputusan politik yang terbaik bagi bangsa yang dipimpinnya karena memiliki pengalaman yang matang.

Jika ada pemuda semacam itu di dalam parpol, kata Akbar, maka harus diberi kesempatan untuk maju melalui konvensi. "Sebenarnya ide konvensi ini merupakan saya yang dicetuskan pada 2004, Demokrat mengapreasiasinya dengan melakukan konvensi untuk mencari capres," katanya.

Mungkin, lanjut Akbar, idenya soal konvensi disampaikan oleh kader Demokrat kepada SBY. Jadilah konvensi dilakukan oleh Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement