Rabu 30 Oct 2013 20:20 WIB

Buruh Ancam Bermalam di Kantor Gubernur Jambi

Buruh.
Foto: Reuters
Buruh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Para buruh Jambi yang berunjuk rasa menuntut kenaikkan Upah Minimum Provinsi di halaman kantor Gubernur Jambi mengancam akan menduduki dan bermalam di kantor gubernur tersebut.

Koordinator aksi buruh yang tergabung Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Jambi, Muhammad Hasan di hadapan massa yang berunjuk rasa, Rabu (30/10), mengatakan akan menginap di halaman kantor gubernur Jambi.

"Bila tuntutan buruh tentang UMP tidak disepakati maka kami akan tetap bertahan di halaman kantor gubernur Jambi sampai ada keputusan yang pasti tentang kenaikkan UMP Jambi sebesar Rp 1,6 juta," kata Hasan.

Jumlah massa buruh yang masih bertahan di halaman kantor gubernur Jambi diperkirakan ratusan orang dari ribuan buruh yang ikut berunjuk rasa menuntut kenaikkan UMP Jambi dari Rp 1,5 juta yang telah ditetapkan Pemprov Jambi.

Para buruh hanya menuntut pemerintah provinsi untuk bisa mengubah ketetapan UMP dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 1,6 juta sesuai tuntutan mereka.

Sementara itu pihak kepolisian Jambi mengimbau agar para buruh untuk membubarkan diri dan bisa melanjutkan aksi tuntutannya secara perwakilan untuk menyaampaikan aspirasinya kepada pemerintah.

Sampai saat ini belum ada kesepakatan dan keputusan dari perwakilan buruh yang bernegoisasi dengan pihak pemerimtah provinsi atas tuntutan mereka tentang kenaikkan UMP.

Mereka para buruh meminta kepada Gubernur Jambi untuk menyetujui kenaikkan UMP Jambi menjadi Rp 1,6 juta. Sampai saat ini massa buruh masih tetap bertahan di halaman kantor gubernur Jambi dibawah pengawalan kepolisian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement