Rabu 30 Oct 2013 11:58 WIB

Kehabisan Buku Nikah, Pengantin Pun Merasa Kawin Siri

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Buku nikah (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA
Buku nikah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Salah seorang calon pengantin asal Indramayu, Jejep Falahul Alam, mengaku sangat kecewa dan prihatin dengan tidak adanya buku nikah saat dia akan menikah.

Pasalnya, buku nikah merupakan dokumentasi yang sangat penting dalam kehidupan rumah tangga. Selain itu, buku nikah juga dibutuhkan dalam sesi pemotretan usai akad nikah.

"Itu kan buat kenang-kenangan sekali seumur hidup,’’ tutur pria yang akan melangsungkan pernikahan dengan seorang gadis asal Desa Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu itu, Rabu (30/10).

Pria yang akan menggelar pernikahan pada 2 November 2013 itu mengungkapkan, instansi terkait mestinya tidak membiarkan masalah tersebut berlarut-larut. Pasalnya, bagi calon pengantin, ketiadaan buku nikah akan membuat pernikahan terasa kurang afdol. 

"Jadi seperti nikah siri,’’ keluh calon suami dari Ade Nurjanah itu.

 Seperti diketahui, stok buku nikah di Kabupaten Indramayu mengalami kekosongan sejak September 2013. Akibatnya, sekitar 3.000 pasangan pengantin di Kabupaten Indramayu belum mendapatkan buku nikah.

Kasi Bimas Kemenag Kabupaten Indramayu, Rakhmat Jaya, mengatakan, akibat belum adanya buku nikah, pihaknya terpaksa hanya memberikan surat keterangan sementara kepada pasangan yang baru saja menikah. Surat tersebut nantinya akan diganti dengan buku nikah jika buku tersebut sudah tersedia kembali. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement