Rabu 30 Oct 2013 14:44 WIB

Di Bekasi, Buku Nikah Harus Dipesan Inden

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: A.Syalaby Ichsan
Buku nikah (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA
Buku nikah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Persediaan buku nikah di Kota Bekasi minim. Beberapa pasangan yang akan menikah harus rela menunggu selama satu pekan guna mendapatkan buku nikah tersebut.

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Jatiasih Madina mengatakan kepada Republika, Rabu (30/10), persediaan buku nikah untuk wilayah Jati Asih kurang. Menurutnya, bagi pasangan yang menikah sementara ini akan diberikan surat keterangan nikah (SKN) sebagai ganti buku nikah ini.

Nantinya, sambung Madina, SKN ini dapat dipergunakan untuk mengambil buku nikah. "Dua minggu lagi baru tersedia buku nikah ini. Ini terkendala proses pendistribusian saja," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Bekasi Abdul Rosyid menyebutkan, stok buku nikah yang kosong di Bekasi Utara, Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Jati Sampurna Bekasi.

"Di tempat lain masih tersisa sedikit, kalau bulan ini tidak dikirim kemungkinan sama nasibnya dengan KUA yang buku nikahnya habis," katanya.

Kosongnya stok kata Rosyid disebabkan tender pendistribusian buku nikah belum dilaksanakan Kantor Wilayah Jawa Barat. Dia menambahkan, guna menyiasati kekosongan Kemenag melalui KUA memberikan surat keterangan nikah (SKN) kosong.

"Nama mempelai dan tanggal pernikahan sengaja dikosongkan," jelasnya. Dia menjelaskan, dua pekan ke depan buku nikah sudah ada, sehingga usai pernikahan pengantin sudah mendapat buku tersebut.

Dia menambahkan, persoalannya itu anggarannya belum dapat dicairkan. Jadi, sambungnya, anggarannya sebenarnya ada, namun untuk proses pencairan membutuhkan waktu lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement