REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kasubag Hubungan Pers dan Media Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana mengatakan sesuai dengan prakiraan musim yang dirilis BMKG September 2013 bahwa awal musim hujan telah dimulai di wilayah Jabodetabek dan puncak hujan diperkirakan sekitar Januari sampai dengan Febuari 2014.
"Fenomena cuaca seperti angin kencang, hujan intensitas tinggi, petir akan berpotensi terus ada di awal musim hujan sampai dengan 1-2 bulan ke depan," ujar Taufan dihubungi Selasa (29/10).
Melihat hal tersebut, Taufan menuturkan, BMKG mengimbau agar masyarakat bersiap menghadapi musim hujan supaya bencana yang ditimbulkan dapat dikurangi.
Lebih lanjut Taufan mengatakan saat ini terjadi fenomena angin monsun dari Asia yang membawa uap air sehingga terjadi hujan di wilayah Indonesia.
Namun, hal tersebut tidak merata di seluruh nusantara. Hujan dengan intensitas tinggi ada di sekitar Sumatera, Jawa bagian barat, dan sebagian besar Kalimantan. "Hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan mulai Oktober hingga April," ujarnya.
Sementara itu, staf subid peringatan dini BMKG, Erwin Makmur menambahkan antisispasi yang harus dilakukan masyarakat dan pemerintah terkait musim penghujan ini adalah sering terjadinya fenomena hujan intensitas tinggi disertai dengan angin kencang dan hujan es serta petir.
Diharapkan masyarakat menghindari pohon saat terjadi hujan untuk menghindari pohon yang kemungkinan tumbang karena angin kencang yang mengiringi turunnya hujan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
