REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan tidak punya rencana memunculkan kader potensial sebagai capres alternatif pengganti Aburizal Bakrie (Ical). Menurutnya pencapresan Ical sudah final karena diputuskan dalam forum rapat pimpinan nasional (rapimnas).
"Tidak ada kemungkinan itu. Soal capres Golkar hanya ada plan A tidak ada plan B,” kata Nurdin ketika dihubungi Republika, Selasa (29/10).
Nurdin membantah, elektabilitas Golkar di bawah kepemimpinan Ical cenderug stagnan dan bahkan merosot. Sebaliknya elektabilitas Golkar di bawah Ical justru cenderung meningkat.
Nurdin mencurigai lembaga survei yang menempatkan elektabilitas Golkar di posisi rendah. "Siapa bilang elektabilitas Golkar stagnan? Itu tergantung siapa yang survei," ujarnya.
Golkar tidak melihat hasil survei yang menyebut ada tokoh potensial lain di internal Golkar selain Ical sebagai bentuk ancaman. Mungkin saja, kata dia hasil survei itu merupakan manuver yang dilancarkan kader Golkar.
Namun, hal itu dinilai wajar sebagai sebuah dinamika politik. "Tidak, bukan ancaman. Itu bagian dari politik internal. Itu justru membuktikan SDM Golkar handal," katanya.
Sampai saat ini, Nurdin masih percaya Golkar akan kembali mendapat kepercayaan masyarakat. Baik di pemilu legislatif mau pun pilpres 2014. Karena Golkar memiliki keunggulan di bidang infrastruktur, SDM, dan kekompakan yang tidak dimiliki partai lain.
"Saya yakin tidak ada individu potensial Golkar yang bergerak di luar keputusan partai. Mereka justru meningkatkan elektabilitas partai," ujarnya.