REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad mempersilahkan Jusuf Kalla menjadi bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa. Hal itu merupakan hak seseorang untuk berpolitik.
"Kalau beliau (JK) mau ke PKB, silakan saja karena kami tidak bisa menghentikannya," kata Fadel di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, seorang kader Partai Golkar tidak bermasalah jika menjadi bakal capres partai lain asalkan tidak menjadi pengurus inti partai. Namun dia menekankan apabila PKB jadi mengusung JK, maka hal itu tidak akan memengaruhi elektabilitas Aburizal Bakrie sebagai bakal capres partai tersebut.
Fadel memperkirakan JK memiliki basis massa yang kuat di daerah Sulawesi Selatan. "Saya rasa pengaruhnya masih di daerah Makasar, Sulawesi Selatan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan partainya menghargai Jusuf Kalla yang diwacanakan sebagai Kandidat bakal capres PKB. Golkar, menurut dia, menghormati hak politik yang bersangkutan dan juga menghargai JK tidak mengganggu internal Golkar.
"Pak JK sanggup membangun institusi dirinya sebagai seorang tokoh yang mampu menciptakan pengikutnya sendiri," kata Nurul.
Dia menegaskan Partai Golkar tetap berkomitmen dan kukuh mengusung ARB sebagai bakal capres dari partai tersebut.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah PKB se-Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat pada Senin (28/10) membuat pernyataan dukungan mengusulkan Jusuf Kalla sebagai bakal capres 2014-2019.
Pertimbangannya karena JK dianggap memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang teruji sebagai negarawan. JK juga dinilai mampu menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik.